8 Profesi Untuk Lulusan DKV


8 Profesi Untuk Lulusan DKV

Saat saya memutuskan untuk meneruskan kuliah ke jurusan DKV, orang-orang di sekitar saya sempat pesimis dengan pilihan saya. Saat itu belum banyak informasi seputar Desain Komunikasi Visual, seperti apa saja yang dilakukan saat kuliah, hingga prospek kerja di bidang ini.


Syukurlah saya punya orang tua yang memahami dan membebaskan anak-anaknya dalam menentukan pilihan hidup masing-masing. Mereka akhirnya setuju untuk menguliahkan anak sulungnya di jurusan ini. Ketika saya lulus, kedua orang tua saya sangat bangga terhadap prestasi dan pencapaian saya selama kuliah.
Nah, masalah sesungguhnya muncul setelah kelulusan. Banyak teman-teman saya yang bingung ingin melakukan apa setelah lulus, termasuk saya. Lanjut kuliah lagi atau kerja? Jadi pegawai atau freelance? Kerja jadi apa? Kerja di mana? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Oke, di tulisan ini saya mau berbagi pendapat tentang pekerjaan apa saja yang cocok bagi lulusan DKV. Yaa, yaa, memang sih kamu bisa bebas menentukan pekerjaan yang kamu suka, sekalipun itu di luar lingkup DKV. Tapi, sayang banget kan kalau menyia-nyiakan ilmu yang telah kamu dapat selama empat tahun kuliah.
Maka dari itu, inilah delapan pekerjaan dalam lingkup DKV yang bisa saya rekomendasikan untuk kamu. Semua pekerjaan ini adalah pekerjaan “dasar” (basic) yang cocok buat para fresh graduate. Beberapa pilihan pekerjaan bahkan bisa dilakukan di kantor maupun freelance. Tinggal pilih yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu.


1. Desainer Grafis
Desainer GrafisDesainer Grafis (sumber: shutterstock)
Pekerjaan pertama dan yang paling banyak diambil oleh lulusan DKV adalah desainer grafis (graphic designer). Profesi ini menggunakan semua ilmu yang sudah dipelajari selama kuliah di DKV. Kerjanya yaitu merancang grafis dari gabungan beberapa elemen desain (warna, ilustrasi, tipografi, dll) dengan menggunakan prinsip desain (keseimbangan, kesatuan, kesinambungan, dll). Istilahnya paket komplit lah!
Desainer grafis bekerja pada ruang lingkup yang sangat luas. Ia bisa ditempatkan di bidang media (elektronik, cetak, digital), jasa (periklanan, fotografi, dll) bahkan manufaktur (tekstil, otomotif, elektronik, dll). Pekerjaan ini juga dibutuhkan dalam melakukan proses brandingterhadap suatu perusahaan atau produk.
2. Ilustrator
IlustratorIlustrator (sumber: shutterstock)
Berbeda dengan desainer grafis yang merupakan paket komplit, ilustrator hanya mengkhususkan dirinya di bidang ilustrasi. Profesi ini bekerja dengan mengolah informasi/tulisan dalam bentuk gambar/ilustrasi yang menarik. Nantinya, ilustrasi yang telah dikerjakan tadi akan dipakai dalam berbagai bidang atau media tertentu.
Ruang lingkup pekerjaan dari ilustrator juga cukup luas. Ia bisa membuat ilustrasi untuk buku, iklan, koran, branding produk, lukisan, mural, poster, dan masih banyak lagi. Tiap ilustrator biasanya memiliki gaya gambar yang khas. Teknik dan alat yang digunakan pun berbeda-beda, tapi biasanya dikelompokan kedalam dua kategori: digital dan manual.


3. Komikus
KomikusKomikus (sumber: shutterstock)
Pada dasarnya, komik adalah perkembangan dari ilustrasi. Komik sendiri adalah rangkaian gambar yang disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah cerita. Biasanya gambar-gambar tersebut dimasukkan ke dalam beberapa panel (kotak) yang dilengkapi dengan balon teks.
Kalau kamu suka membaca dan menggambar komik, maka pekerjaan sebagai komikus mungkin bisa dipilih. Saat ini, perkembangan industri komik di Indonesia cukup pesat. Peralihan dari komik cetak ke komik digital pun mulai terasa, akibat banyak munculnya platform komik web baru. Siap-siap saja, bila komikmu terkenal, kamu akan banyak mendapatkan penggemar!
4. Animator
AnimatorAnimator (sumber: shutterstock)
Jika komik sifatnya statis (diam), maka animasi sifatnya dinamis (bergerak). Animator bertugas membuat animasi, yaitu gambar-gambar yang disusun ke dalam beberapa frame, yang kemudian ditayangkan secara cepat hingga menimbulkan ilusi seolah-olah gambar tersebut bergerak. Animasi terbagi menjadi dua bentuk dasar, yaitu animasi 2 dimensi dan 3 dimensi.
Saat ini membuat animasi sudah lebih mudah karena bantuan teknologi canggih, ketimbang jaman dulu yang mengharuskan menggambar frame satu per satu di kertas. Animasi sering digunakan dalam film, iklan televisi, hingga permainan konsol. Biasanya, animator bekerja dalam sebuah tim untuk menghasilkan sebuah animasi.


5. Fotografer
FotograferFotografer (sumber: shutterstock)
Buat kamu yang hobi jeprat-jepret (bukan selfie ya!), bisa memilih profesi sebagai fotografer. Profesi ini bekerja dengan cara menangkap momen (kejadian/waktu yang pendek) dalam bentuk sebuah foto. Alat yang digunakan tentu saja kamera (beserta perlengkapan pendukung lainnya).
Ada banyak sekali teknik fotografi yang wajib dikuasai agar bisa menghasilkan foto yang bagus. Objek yang diambil pun bermacam-macam, mulai dari pemandangan, manusia, produk, dan masih banyak lagi. Foto-foto tersebut biasanya digunakan dalam berbagai media, seperti majalah, koran, artikel di internet, dan iklan.
6. Videografer
VideograferVideografer (sumber: shutterstock)
Berbeda dengan foto yang sifatnya statis (hanya berupa gambar diam), video memiliki sifat yang dinamis (berupa gambar bergerak dengan suara).Videografi merupakan sebuah teknik merekam momen yang menghasilkan gambar dan suara. Orang-orang yang memproduksi video disebut videografer.
Profesi sebagai videografer saat ini sedang digandrungi oleh banyak anak muda. Berangkat dari fenomenal YouTube, kini orang-orang berlomba menghasilkan video dengan kualitas baik (secara visual maupun kontennya). Pekerjaan seperti ini sangat dibutuhkan di industri perfilman, periklanan, media, dan hiburan.


7. Perancang Website
Perancang WebsitePerancang Website (sumber: shutterstock)
Perancang website (web designer) merupakan profesi yang membutuhkan keahlian menciptakan konten presentasi (biasanya dengan hypertext/hypermedia), yang dikirimkan ke pengguna-akhir melalui World Wide Web, dengan menggunakan Web browser atau perangkat lunak Web-enabled lain seperti televisi internet, MicrobloggingRSS, dan sebagainya (sumber: Wikipedia).
Pekerjaan ini cocok bagi kamu yang menyukai tata letak suatu objek. Perancang website bekerja untuk menata tampilan (visual) dari konten suatu website, mulai dari teks, gambar, video, hingga efek-efek menarik lainnya. Profesi ini dibutuhkan di hampir semua perusahaan, media, dan jasa. Karena di era internet seperti sekarang, website telah menjadi sebuah kebutuhan utama.
8. Pengajar
PengajarPengajar (sumber: shutterstock)
Pilihan profesi yang terakhir adalah pengajar, baik itu guru maupun dosen. Kalau kamu ingin melanjutkan studi S2 setelah lulus S1, ada baiknya memilih pekerjaan sebagai pengajar di universitas. Alasannya, yaa… biar ilmu yang kamu dapatkan di kuliah tidak sia-sia! Bukankah bisa berbagi ilmu kepada orang lain adalah suatu hal yang baik?
Mungkin menurutmu pekerjaan jenis ini derajatnya lebih rendah dibanding ketujuh profesi di atas. Tapi percayalah, menjadi tenaga pengajar itu bukanlah hal yang mudah. Butuh komitmen tinggi, bakat, minat, kualifikasi akademik, dan kompetensi yang sesuai dengan bidang yang diambil. Selain itu, mereka bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan dari generasi mendatang.


Itulah delapan pilihan profesi yang dapat kamu ambil setelah lulus dari jurusan Desain Komunikasi Visual. Semoga saja tulisan ini dapat membantumu dalam memilih jenjang karir selepas mendapatkan gelar sarjana. Apapun pilihanmu, semoga itu yang terbaik. Semoga harimu menyenangkan!

0 Response to "8 Profesi Untuk Lulusan DKV"

Posting Komentar