GAYA VISUAL DALAM PERIKLANAN

Visual Branding dalam Periklanan

Branding adalah suatu kegiatan investasi, yang biasanya menelan biaya yang cukup besar. Dimulai dari penamaan (penentuan brand), pembuatan logo brand/merk, hingga kegiatan brand building yang meliputi positioning, launching, sustaining hingga rejuvenating. Kegiatan branding adalah merupakan sebagian dari kegiatan marketing, yakni suatu upaya untuk memasarkan merk ke dalam suatu pasar. Masalah sales/penjualan hanyalah sebagian dari masalah marketing ini.
Branding adalah upaya untuk membangun image tentang suatu merk produk atau jasa di benak konsumen. Suatu brand/merk yang sudah memiliki perceived quality yang kuat bahkan mampu menipu lidah konsumen-nya. Hal ini banyak terbukti dalam blind test yang sering dilakukan oleh pemilik brand yang sedang memimpin pasar.
Visual Branding?
  • Visual Branding: pengaruh yang diakibatkan oleh suatu bentuk visual untuk mendiferensiasikan brand.
  • Mendiferensiasikan brand: membedakan brand tersebut dari brand kompetitor, sehingga dapat terlihat dan dirasakan menonjol dibanding yang lain dan paling diingat audiensinya (tingkat reminding-nya tinggi)
Elemen Penting Visual Branding
  • Brand (merek, logo) yang bisa berbentuk visual (image), teks atau keduanya.
  • Warna (produk, korporat).
  • Komposisi semua elemen penyusunnya.
Ketiga hal di atas diimplementasikan menjadi Brand Identity Perusahaan/ Produk kemudian dikomunikasikan melalui media lini atas dan lini bawah. Tujuannya agar brand tersebut bisa dikenal audiensnya: Dilihat secara visual dan diterima di hati
Kenapa Visual Branding Penting?
  • Kompetitor produk sejenis semakin banyak, sehingga pilihan konsumen semakin beragam.
  • Brand produk yang paling diingat konsumen akan menjadi pilihan.
  • Ribuan merek berkeliaran menggoda mata di televisi, supermarket, di warung-warung kecil, di pinggir jalan. Tidak semua bisa diingat oleh konsumen.
  • Brand yang dimanage dengan cerdas oleh produsen berpeluang menjadi top brand.
  • Supply melebihi demand: dari 10 produk sejenis yang dilempar ke market, 6-7 produk akan rontok di tahun pertama, kemudian hanya 1 atau 2 produk yang akan survive setelah 5 tahun berjalan.
Strategi Visual Branding
(Marty Neumeier dalam The Brand Gap)
1. Diferensiasi: Untuk berhasil sebuah produk harus memiliki pembeda yang unik dengan produk lain. Pembeda bisa dari kategori produknya sendiri, segmentasi, kualitas atau packaging-nya.
2. Kolaborasi: Brand building tidak bisa semuanya dikerjakan oleh produsen. Dibutuhkan kerja sama dengan agency, institusi terkait, juga dengan konsumen sebagai target market. Konsumen juga harus didengarkan pendapatnya, tidak sekadar dijejali promosi terus menerus yang malah menimbulkan antipati.
3. Inovasi: Brand yang tidak diremajakan atau direvitalisasi akan lenyap oleh waktu. Konsumen juga punya sikap boan, sehingga harus disegarkan pandangan dan ingatannya.
4. Evaluasi: Tingkat penerimaan target audiens atas sebuah brand harus dilacak dan diketahui. Biasanya survey dilakukan untuk melihat tingkat penerimaan khalayak.
5. Manajemen Brand: Brand tidak hidup di lembar-lembar iklan atau bersuara di radio. Brand hidup di otak dan hati konsumennya. Juga di budaya perusahaan produsennya. Karena itu harus tetap hidup dan bergerak sesuai zamannya. Ex: Coca Cola dan Sosro, hidup dari generasi ke generasi.


Sumber:

0 Response to "GAYA VISUAL DALAM PERIKLANAN"

Posting Komentar