SEJARAH KAMERA
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaranfilm. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi.
Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhadap cahaya namun dia belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama.
Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce.
Penemuan Daguerre luar biasa, meski cuma bisa mencetak satu kali. Kemudian muncul teknologi baru calotype yang bisa memperbanyak foto lewat kertas film negatif. Teknologi ini ditemukan William Fox Talbot dari Inggris tahun 1844. Meski cetakannya tidak sebagus foto Daguerre, tapi dia bisa memperbanyak hasilnya.Setelah Daguerre dan William Talbot, tahun 1852 Frederick Scott Archer membuat temuan mencetak foto lebih cepat. Hanya dalam waktu kurang dari lima detik, foto udah tercetak. Prosesnya, gambar sudah dicetak ketika plat masih basah. Teknik ini dinamakan collodion .
Tahun 1871, Richard Maddox menemukan gelatin, sebuah bahan untuk mencetak foto. Bahan ini menggantikan plat fotografik. Dengan penemuannya ini, gambar bisa dicetak lebih banyak dan kualitasnya lebih bagus. Ketika itu, kamera sudah ada yang lebih handy alias bisa ditenteng.Memasuki abad ke-20, penemuan di bidang kamera terus berlanjut. Misalnya ditemukannya film berwarna tahun 1901. Setelah itu, film berwarna berlapis yang disebut Kodachrome ditemukan. Kodak juga menemukan film berukuran 35 mm yang sangat populer itu. Belakangan ditemukan lagi kamera digital.
KEGUNAAN KAMERA
Fungsi kamera secara umum adalah untuk membuat atau menangkap suatu gambar dari objek , yang selanjutnya akan di biasakan melalui lensa pada sensor CCD dan sensor BSI-CMOS kemudian di rekam dan di simpan salam format digital . Atau dengan kata lain bisa di sebut sebagai proses menciptakan diam atau gambar bergerak dengan metode menangkap data langsung menyimpannya pada media sensitif seperti film yang elektromagnetik atau sensor elektronik .
https://kinibisa.com/artikel/detail/fotografi-sinematografi/subdetai/memahami-kamera-dan-lensa/read/mengenal-jenis-jenis-kamera
JENIS JENIS KAMERA
Kamera analog adalah salah satu pelopor kamera-kamera canggih masa kini. Kamera ini masih mengacu pada sistem kerja mekanik dari suatu kamera, dan jenis kamera ini masih menggunakan pita film (seluloid) 35mm. Kamera film seluloid sendiri punya tiga elemen, yaitu elemen mekanik berupa badan kamera, elemen optikal berupa beragam lensa, serta elemen kimia yakni film seluloid itu sendiri.
Kamera polaroid atau dikenal sebagai kamera instan pertama kali ditemukan oleh Edwin land. Pada saat itu, kamera instan ciptaan Edwin Land dapat mencetak foto hanya dalam waktu sekitar lima detik saja setelah tombol shutter ditekan. Konsep kerja kamera ini adalah memproses foto sendiri dalam badan kamera setelah proses memotret, sehingga Anda bisa langsung melihat dan mendapatkan hasil cetaknya
3. Kamera Saku atau Compact Camera
Mendengar namanya saja sudah jelas bahwa kamera ini bentuknya kecil, bahkan bisa masuk ke dalam saku pakaian Anda. Kamera ini merupakan kamera otomatis, di mana memiliki lensa yang menyatu dengan badan kamera sehingga tidak dapat diganti-ganti.
Twin Lens Reflect atau kamera TLR memiliki keunikan, yakni dua lensa dengan panjang fokal yang sama. Cara menggunakan kamera ini pun berbeda dengan kamera pada umumnya.
Baca juga: Lensa yang Dibutuhkan untuk Fotografer Pemula
Jika memotret biasanya Anda melihat melalui viewfinder (jendela kecil pada kamera untuk melihat objek gambar yang akan dipotret) yang sejajar dengan mata, kamera TLR justru digunakan dengan meletakkannya sejajar perut kita. Viewfinder-nya berbentuk cermin 45 derajat dan terletak di atas badan kamera.
5. Kamera SLR atau DSLR
Single Lens Reflect (SLR) atau kini telah berkembang menjadi Digital Single Lense Reflect (DSLR) ini popular di kalangan pemula hingga profesional. Kamera SLR atau kamera DSLR ini memiliki sebuah lensa yang menggunakan sistem cahaya yang masuk ke dalam kamera, dan membelokkannya ke mata fotografer. Dengan begitu, fotografer pun mendapatkan bayangan yang identik dengan apa yang dibidiknya melalui lensa.
Jenis kamera yang disebut juga dengan bridge camera ini merupakan perpaduan antara kamera saku dengan kamera SLR. Badan kamera ini mirip dengan kamera SLR, namun lebih kecil. Meski begitu, kamera ini memiliki sistem kamera profesional SLR walaupun lensanya tidak dapat diganti-ganti.
Kamera Mirrorless Interchangable Lens Camera (MILC) merupakan kamera tanpa cermin dengan lensa yang dapat diganti-ganti. Jenis kamera ini bentuknya kecil seperti kamera saku, dan lensanya dapat diganti layaknya kamera SLR.Kamera mirrorless ini muncul pertama kali di tahun 2008 dan kini kian diminati oleh banyak kalangan. Hal ini dikarenakan hasilnya yang nyaris serupa dengan kamera SLR, namun dengan bentuk lebih kecil dan ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Jenis kamera memang banyak dan masing-masing memiliki fungsi serta keunggulan yang berbeda. Jangan memilih kamera hanya karena “termakan” dengan tren ya! Pilihlah kamera yang sesuai dengan kebutuhan Anda dalam menggunakannya. Misalnya Anda gemar jalan-jalan namun ingin kamera yang ringan, Anda bisa memilih kamera mirrorless. Atau Anda membutuhkan kamera dengan hasil yang tajam dan profesional, Anda bisa memilih kamera DSLR.
Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya
Keterangan:
1. Lensa merupakan bagian pokok dari kamera yang bekerja sama dengan body kamera. Untuk fungsinya saya pikir tidak perlu saya jelaskan lagi secara panjang lebar di sini. (Baca tentang lensa di sini)
2. Tombol Stabilizer (IS, VR, VC) yang berfungsi untuk menstabilkan getaran oleh tangan (hand shake) saat memotret yang berpotensi membuat hasil foto menjadi motion blur. Prinsip kerja fitur ini adalah dengan mengandalkan sebuah gyrosensor yang mendeteksi getaran pada kamera dan melakukan kompensasi secara mekanik untuk meredam getaran itu. Namun tidak semua lensa memiliki fitur ini.
3. Tombol Pembuka Lensa yang fungsinya tidak lain untuk membantu melepaskan lensa dari body. Cara penggunannya yaitu tombol ditekan sambil lensa dilepas dengan cara diputar ke kiri.
4. Tombol Fokus yang terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan Manual Focus (MF). Bila Anda menggunakan mode auto maka berarti kerja fokus digerakkan oleh mesin secara auto. Namun bila memilih mode manual maka kerja fokus Anda yang gerakkan secara manual.
5. Tombol Pembuka Flash yang digunakan untuk membuka lampu flash pada kamera. Tombol ini hanya berfungsi bila kamera dalam keadaan menyala / standby.
6. Built-in Flash Light adalah lampu Blitz atau flash diterjemahkan secara bebas menjadi lampu kilat. Fungsi utamanya yaitu untuk membantu pencayaan pada kondisi gelap dengan cara meng-illuminate (mencahayai / menerangi) obyek yang kekurangan cahaya agar terekspos dengan baik.
7. Tombol Shutter adalah tombol yang Anda tekan untuk mengambil gambar.
8. Grip salah satu bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera yang fungsinya sebagai pegangan pada kamera. Grip didesain dengan tekstur kasar agar Anda bisa memegang kamera dengan kuat tanpa terpleset ketika memotret. Kesalahan memegang grip merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hand shake.
9. Anti Red Eye yang berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari mata yang terlihat merah (red eye) pada hasil foto yang merupakan efek dari lampu flash. Masalah ini sering terjadi namun bisa diatasi.
10. Tombol Preview yang gunanya untuk melihat hasil foto Anda pada layar LCD kamera.
11. Tombol Delete yang berfungsi untuk menghapus foto dan data lainnya di dalam kamera.
12. Tombol Navigasi berfungsi untuk membantu Anda mengendalikan program dalam kamera termasuk menggeser pilihan pada menu di kamera. Tidak semua kamera memiliki bentuk tombol navigasi yang sama, ada berupa scroll, analog, dan tombol 4 arah. Pada Canon EOS 600D atau sekelasnya, tombol ini memiliki multi fungsi atau dua peran yaitu sebagai tombol navigasi untuk menggeser pilihan (kiri, kanan, atas, bawah) dan juga sebagai tombol shortcut untuk mengatur white balance (WB), jenis focus, picture style, dan drive mode.
13. Tombol Fn/Q yang berfungsi untuk merubah / mengalihkan fungsi pada tombol navigasi di atas ke fungsi shortcut.
14. Tombol AV mempunyai fungsi untuk mengatur bukaan diafragma atau aperture.
15. Tombol Zoom yang berfungsi untuk memperbesar hasil foto dan juga untuk memperdekat jarak objek ketika Anda mengaktifkan mode livefiew saat memotret.
16. Mode-Dial adalah menu untuk memilih dan mengganti mode eksposure / modus pemotretan. Di sini Anda bisa menemukan beberapa mode auto instan yang telah disiapkan khusus seperti untuk memotret olahraga, kembang api, malam hari, closeup, dan juga mode manual (M).
17. Tombol Lifeview yang berfungsi untuk mengganti / mengalihkan layar bidik dari viewfinder ke lifeview yang tampil pada layar LCD. Pada EOS 600D tombol ini juga berfungsi untuk merekam video.
18. Viewfinder adalah jendela bidik yang Anda gunakan untuk melihat objek saat memotret. Pada viewfider ini Anda bisa melihat titik fokus dan informasi lainnya seperti light meter, nilai shutter speed, apperture, ISO, dan metering. Pada bagian viewfinder terdapat karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya yang masuk ke viewfinder agar objek terlihat benar-benar real.
19. Tombol Menu untuk menuju menu pengaturan utama kamera, sedangkan Tombol Info untuk mengetahui informasi data termasuk informasi foto-foto Anda.
20. Layar LCD memiliki multi fungsi yaitu yang pertama untuk menampilkan keterangan settingan pada kamera, kemudian untuk melihat hasil foto Anda, dan terakhir sebagai layar bidik besar untuk melihat objek yang akan difoto secara live, yang disebut lifeview.
21. Tombol ISO merupakan tombol shortcut (jalan pintas) untuk mengatur ISO. (Baca cara menggunakan ISO di sini)
22. Main-Dial yang juga berfungsi sebagai navigasi untuk menggeser pilihan pada menu tertentu.
23. Tombol Display fungsinya untuk mengaktifkan mode standby dan untuk menghidupkan kembali dari mode standby. Ketika dalam mode standby kamera masih tetaap dalam keadaan menyala, hanya saja sedang diistirahtkan dan bukan dalam keadaan off.
24. Tombol ON/OFF adalah tombol yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan kamera.
https://smkn1tkl.sch.id/blog/mengenal-bagian-bagian-pada-kamera-beserta-fungsinya/
0 Response to "Mengenal kamera"
Posting Komentar