IMAGINER LINE
Garis khayal panduan kameraman untuk menentukan letak kamera, pencahayaan, komposisi, artis, angle, pergerakan kamera / lensa dan segala hal teknis kamera yang dipersiapkan untuk merekam adegan / shot.
Tujuan:
- Menjaga kontiniti
- Dinamika gambar
- Detail adegan/subjek
Shot yang dihasilkan oleh kameraman yang melanggar garis imajiner tidak dapat disambung.
Kalaupun itu dilakukan harus mempersiapkan shot lain (insert shot) untuk menyambung shot2 yang melampaui garis imajiner tersebut.
KONTINITI
Film/video harus menyajikan citra secara berkesinambungan, lancar, logis, dan wajar-masuk akal. Film/video dapat memanipulasi/menciptakan ruang dan waktunya sendiri. Film yang baik adalah film dimana penonton tidak merasakan potongan gambar namun penonton merasakannya menjadi satu rangkaian kejadian, disinilah dibutuhkan kontiniti yaitu proses kesinambungan antar gambar. Apalagi sebuah shot dalam film tidak diambil secara berurutan
GARIS IMAJINER
Sebuah contoh untuk mempertahankan kontiniti adalah dengan memperhatikan Imaginer line. Dalam hal ini seorang kameraman tidak boleh melanggar garis imajiner seperti dalam aturan yang disebut sebagai "180 degree rule".
KOMPOSISI
Penempatan Benda/Objek Di Dalam Sebuah Frame/Bingkai. Frame/bingkai berkaitan dengan kamera/televisi. Penyusunan unsur-unsur gambar sedemikian rupa untuk mengarahkan perhatian penonton kearah suatu pusat perhatian.
Kompoisi berkaitan dengan: Balance, Beauty, Point Interest, Comunication
Komposisi terususun atas : The Rule of Thirds , Headroom, looking room.
THE RULE OF THIRDS
Aturan ini membagi frame menjadi 3 bagian. Penekanannya yaitu 1/3 atau 2/3 frame, daripada ditengah-tengah frame. Pada saat membidik dengan mode mendatar atau landscape, ambil bagian dataran atau bawah kurang lebih 1/3 frame, kemudian sisanya untuk mengambil bagian atas atau langit.
HEADROOM dan LOOKING ROOM
Istilah ini mengacu pada banyaknya ruang yang ada dalam sebuah frame yang dibiarkan kosong. Anda perlu membuat sebuah ruang kosong didepan muka/sesuai dengan arah pandang obyek anda. Ruang kosong ini dinamakan dengan "talking room/front space/nose room". Jika seseorang sedang berbicara dengan orang lain, maka "talking room" ini memberikan efek natural pada gambar. Walking room, jika seseorang sedang berjalan, maka berikan juga ruang kosong untuk berjalan ini. Sedangkan Head room adalah ruang kosong antara batas atas dari obyek dengan batas atas dari frame
KESEIMBANGAN
Keseimbangan merupakan cita rasa seorang kameraman dalam membingkai subjek beserta komponen/elemen visual lainnya dalam sebuah frame. keseimbangan bukan berarti penempatan yang simetris, namun lebih kepada bagaimana menyusun elemen2 visual dalam sebuah bingkai atau frame dapat menimbulkan perasaan yang seimbang, indah, nyaman untuk dilihat. Ex: Seimbang tak seimbang.
TATA CAHAYA
Ada 3 dasar pencahayaan:
1. Cahaya utama(key light) Yaitu sumber pencahayaan utama yang digunakan diproduksi dan lokasi yang disesuaikan dg maksud dan tujuan tertentu. Biasanya pencahayaan atau jenis lampu ini untuk menyinari subjek utama. Akibat dari penyinaran ini adalah timbulnya bayangan pada subjek. Key light biasanya menggunakan intensitas cahaya cahaya yang paling besar daripada cahaya lain.
2. Cahaya pengisi(fill light) fungsinya adalah untuk menetralisir kontras yang diakibatkan oleh penyinaran dari lampu utama (mengurangi gelap pada wajah dan bayangan yang timbul). Penempatan lampu ini biasanya diletakkan berseberangan (opposite) dengan key light. Intensitas fill light biasanya cukup kuat, namun tidak lebih kuat dari main lightnya
3. Cahaya belakang (back light) penyinaran lampu ini akan menimbulkan garis tepi dari bentuk subjek, sehingga memisahkan dari latar belakang dekorasinya. Efek yang ditimbulkan jelas akan menambah kedalaman pada citra yang ditampilkan di televisi.
Cahaya/lampu/lighting dalam videografi memiliki intensitas yang bermacam-macam. Intensitas atau kekuatan suatu pencahayaan diukur berdasar suhu cahaya yang menggunakan satuan derajad Kelvin.
Kamera tidak mampu membedakan sendiri suatu kondisi pencahayaan dengan suhu cahaya tertentu, maka kameraman harus menset kamera untuk menyesuaikan tiap kondisi pencahayaan dengan cara mengatur white balance kamera.
source: https://orangetop.files.wordpress.com/2016/04/dasar-videografi.pdf
0 Response to "DASAR-DASAR DALAM PEMBUATAN VIDEO"
Posting Komentar