Istilah – istilah dalam dunia Audio

Acoustic / Acoustical : Gejala fisik dari suara maupun bebunyian yang mampu didengar oleh telinga.

Amplifier : Peranti elektronik yang memproses dan menguatkan suara dari microphone atau dari instrument musik elektrik, termasuk gitar, untuk kemudian diteruskan ke loudspeaker atau pengeras suara. Kebanyakan dilengkapi pengatur gain, volume, dan equalizer.


Amplitude : Volume sebuah sinyal audio. Sebuah gelombang amplitude diukur dari jarak garis tengah. Ukuran dalam satuan dB (decibel)

Audio Mixer : Suatu alat yang berfungsi sebagai penguat dan penyeimbang dari beberapa sumber suara, menjadi satu keluaran (output) yang memenuhi kriteria untuk menjadi masukan (input) pada alat perekam.

Bar : Jarak antara satu garis birama dengan garis birama berikutnya.

Beat : adalah ketukan, seperti 1-2-3-4, yang biasa kita hitung ketika memainkan atau mendengar sebuah lagu. Beat membagi sebuah frasa menjadi bagian-bagian yang seragam, dimana satu beat nantinya bisa dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil bila dibutuhkan.

Beats Per Minute : Tempo musik yang dinyatakan dengan angka beat yang terjadi setiap 60 detik.

Clipping : kondisi didalam digital audio yang terjadi saat amplitude memiliki sinyal melebihi tingkat maksimum pada resolusi tertentu. Umumnya suara menjadi pecah.

Compressor : Alat yang digunakan untuk mengatur dynamic range suara.

DAC – Singkatan dari Digital to Analog Converter, yaitu hardware yang melakukan konversi audio atau video digital menjadi sinyal analog.

DAW : Singkatan dari Digital Audio Workstation (software yang ditujukan untuk recording dan mixing pada Digital Audio).

Desibel / dB : Satuan untuk mengukur intensitas suara. Satu desibel ekuivalen dengan sepersepuluh Bel

Delay : Sinyal perbedaan di mana Anda dapat melakukan editing dengan klip original dengan basic time. Dengan pengaturan interval, frekuensi dan warna suara, delay dapat dimanfaatkan dan menimbulkan efek-efek tertentu. Efek yang memiliki dasar pemanfaatan delay termasuk reverb, chorus, echo dan sebagainya.

Diffuser : Alat/materi yang secara umum memantulkan suara dan dipasang untuk mengurangi suatu pantulan yang terfokus, biasanya diffuser dipakai untuk menyebarkan frekuensi tertentu ke segala arah dengan rata.

Equalizer : Alat untuk mengubah tonal balance dari suatu spektrum suara.
(Alat yg bs meng-CUT/mem-boost frequency yg diinginkan dengan Q-factor tertentu)

Frequency : Ukuran sebuah gelombang suara / Banyaknya getaran yang terjadi dalam jangka waktu tertentu yang diukur dengan hertz (Hz)

Hertz (Hz) : Putaran per detik. Sebuah pengukuran yang menjelaskan frekuensi suara.

Hi-Z : Singkatan dari High Impedance (impedansi 5000 atau lebih ohms).

Infrasonic : Frekuensi/suara dibawah batas pendengaran kita (kurang dari 20Hz).

Impedance : adalah hambatan, semakin besar hambatan/impedansi, makin besar tegangan yang dibutuhkan, dan makin besar volume pada DAP untuk mencapai volume pemakaian.

Latency : Mengukur delay diantara user input dan sound output dari sebuah computer. Latency tinggi mampu menghasilkan gema yang dapat didengar selama perekaman. Hal itu sangat mengganggu bagi musisi. Untuk mengurangi latency, gunakan soundcard dengan driver ASIO.

Lo-Z : Singkatan dari Low Impedance (Impedansi 500 ohms atau di bawahnya).

Loop : Merupakan sebuah file audio yang memiliki tempo dan informasi pitch. Anda dapat mengulang-ulang sebuah loop secara mudah dengan melakukan drag pada tepi kanan klip (pada sebuah DAW).

Mastering : Proses akhir audio pada medium tertentu, seperti audio CD. Proses tersebut terdiri dari bagian proses phase dengan penyamaan dan kompresi phase.

Microphone : Suatu alat yang mengubah energi gerak / sinyal analog menjadi energi listrik / sinyal digital.

Noise : Suara yang tidak dinginkan.

Overtones : Frekuensi –frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi dasar, dapat berkelipatan bulat atau pecahan.

PCM : Singkatan dari Pulse Code Modulation, yaitu standar metode yang digunakan untuk melakukan encode audio secara digital.

Resonansi : Bagian suara terkecil/tersingkat dari suatu bahasa.

Sample Rate : Merupakan angka sample per detik. Sample rate yang tinggi menyebabkan bertambahnya frekuensi sehingga dibutuhkan ruang kosong yang besar. Untuk menghasilkan frekuensi audio, sample rate harus sebesar dua kali frekuensi.

Sound Card : Kartu suara, adalah sebuah device hardware computer yang memungkinkan Anda untuk melakukan play dan record audio.

SPL (sound pressure Level) : Level tekanan yang disebabkan gelombang suara biasa dengan satuan dB, bisa dilihat di setiap microphone (kemampuan SPL sebuah Microphone).

Tempo : Merupakan kecepatan ritmik musik. Diukur dengan bpm.

THD : Singkatan dari Total Harmonic Distortion, adalah penguat atau pra-penguat spesifikasi yang membandingkan sinyal output dari penguat dengan sinyal input dan mengukur tingkat perbedaan dalam frekuensi yang harmonis antara keduanya. Perbedaannya disebut distorsi harmonik total

Tracking : Proses merekam audio multitrack dan menempatkannya pada masing-masing track pada DAW

Ultrasonic : Frekuensi/suara diatas batas pendengaran kita (diatas 20.000 Hz)

VST : Singkatan dari Virtual Studio Technology, adalah format buatan Steinberg dan merupakan format dasar Cubase dan Nuendo. VST memiliki file extension : .dll. Saat ini, VST telah ‘open source’, yang berarti Bisa dibaca banyak aplikasi DAW lain seperti Logic, FL Studio, ACID Pro, dan lain-lain. Terdapat banyak software untuk mengadaptasinya agar dapat dibaca aplikasi lain seperti : Cakewalk VST Adapter (ke DX) dan FXpansion VST to RTAS Adapter.

Waveform : Merupakan visual dari sebuah sinyal audio, ditampilkan sebagai gelombang Amplitudo dalam DAW.

Source : http://digitalsense.co.id/istilah-istilah-dalam-dunia-audio

Seorang pria yang menunggu, menunggu dia..

0 Response to "Istilah – istilah dalam dunia Audio"

Posting Komentar