PRINT MEDIA

IKLAN MEDIA CETAK

Yaitu iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana maupun teknologi tinggi.
Beberapa bentuk iklan cetak yaitu: iklan cetak surat kabar, ikaln cetak baliho, iklan cetak poster, iklan spanduk, dan lain-lain.
Berdasarkan luas space yang dipakai, khusus untuk media cetak suratkabar, majalah, dan tabloid
  • KORAN ( SURAT KABAR
Kelebihan :
  1. Biasanya relatif tidak mahal.
  2. Fleksibel (lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan).
  3. Dapat dinikmati lebih lama.
  4. Market coverage ; surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai cakupan wilayahnya. Comparison shooping ; surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi konsumen dalam membeli barang atau jasa.
  5. Positive consumer attitude ; aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai acuan pembaca.
Kekurangan :
  1. Mudah diabaikan.
  2. Cepat basi.
  3. Short life span ; meski jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan, pembaca surat kabar hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit hingga 30 menit untuk membacanya serta umumnya hanya sekali saja membacanya. Selain itu usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.
  4. Clutter ; Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan pemahaman isi pesan iklan oleh pembacanya.
  5. Limited coverage of certains group ; beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau oleh surat kabar, misal kelompok masyarakat menengah ke bawah atau masyarakat usia di bawah 15 tahun.
  6. Products that don’t fit ; beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan surat kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan tertentu. Contoh iklan BH atau iklan peralatan olah raga.
  7. Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap.
  • MAJALAH
Kelebihan :
  1. Dapat dinikamti lebih lama (long life span)
  2. Pembacaannya lebih selektif.
  3. Dapat mengemukakan gambar yang menarik (Kualitas Visual).
  4. Khalayak sasaran; salah satu keunggulan majalah jika dibandingkan dengan media lainnya adalah kemampuannya menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi.
  5. Penerimaan khalayak; kemampuan mengangkat produk-produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestige majalah yang bersangkutan.
Kekurangan :

  1. Biaya lebih relatif tinggi (mahal).
  2. Fleksibilitasnya rendah (terbatas).
  3. Distribusi
  4. Banyak majalah yang peredarannya lambat sehingga hanya menumpuk di rak-rak toko. Ada juga majalah yang tidak memiliki jaringan distribusi yang tepat. Di beberapa daerah tertentu yang daya belinya tinggi namun sulit dijangkau, majalah sering tidak ada.
  5. Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap.

Empat Strategi agar Media Cetak Tetap Eksis

Era digital memang membuatnya semua model bisnis berubah, termasuk model bisnis di media seperti media cetak. Sejatinya, media adalah salah satu industri yang paling berdampak atas tren digital yang berujung pada disruption. Terbukti, tak sedikit meda cetak yang harus gulung tikar, alias rontok di tengah jalan.
Tetap eksis di tengah era disruption seperti sekarang tentu saja bukan perkara mudah. Dibutuhkan strategi yang tepat dalam mengelola sekaligus mempertahankan bisnis di media cetak. Lantas, seperti apa seharusnya media cetak mengelola bisnis di tengah era disruption? Berikut ini empat strategi yang dipaparkan Wahyu Dhyatmika, Redaktur Eksekutif Majalah Tempo, dalam menghadapi era disruption.


  1. Kenali competitive advantage yang membuat majalah itu unik. Jangan tiru media lain yang sudah memiliki kompetensi sendiri. Jangan sampai setelah go digitaluniqueness itu bergeser. Tempo karena sudah kuat di berita indepth, investigasi dan identitas independensi, maka harus dicari bagaimana agar competitive advantate itu tetap bisa dipahami dan dijual.
  1. Era digital tidak cukup mengandalkan wartawan hebat, butuh membuka pintu redaksi untuk orang-orang dengan keahlian baru. Makanya perlu dibiasakan terus menerus bekerja dengan orang-orang berlatar belakang digital. Redaksi sudah tidak bisa memonopoli newsroom, keputusan-keputusan harus mempertimbangkan apa yang dikehendaki user. Mereka juga harus bisa melakukan engagement dengan user. Untuk keperluan tersebut, sudah dua tahun ini Tempo merekrut manajer media sosial.
  2. Patut diperhatikan, di era sekarang tugas wartawan tidak berhenti ketika memasukkan naskah ke desain. Itu justru baru mulai. Mereka harus mengimbangi dengan interkasi horisontal untukengage dengan user. Oleh karena itu perlu bagi setiap wartawan untuk melakukan personalbranding di media sosial dengan personal value yang tetap sejalan dengan value korporat.
  3. Harus dikenali siapa pembaca dan sesuaikan dengan demografi mereka. Karena user media digital adalah gen milenial yang berbeda denagn user majalah cetak, seluruh mindset model bercerita wartawan harus ditinjau ulang. Selain tidak terlau panjang, juga dibuat bagaimana agar orang tidak bosan saat menyimak,. Misalnya dengan infografis , dengan kartu atau video. Tidak hanya mengandalkan tekt dan foto. Siap-siap juga jika mereka lebih suka membaca bukan dari web tapi melalui media sosial. Untuk setiap format tersebut, harus tetap dipastikan agar pembaca tetap mendapatkan user experience terbaik, meski dia berada di halaman orang lain yaitu media sosial. *


Sumber:




0 Response to "PRINT MEDIA"

Posting Komentar