Storyboard secara Harfiah berarti dasar cerita,
dalam perkembangannya storyboard didefinisikan sebagai area berseri (berjajar)
dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk
menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung, dan
akan menjadi dasar dari kelangsungan keseluruhan dari cerita nantinya.
Atau dalam pengertian yang lain storyboard adalah
serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu
urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia
(animasi, film, game, dll). Storyboard menggabungkan alat bantu narasi
(scenario) dan visual pada selembar kertas sehingga naskah (scenario) dan
visual menjadi terkoordinasi.
Dalam kata lain storyboard dapat diartikan sebagai alat
perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam
sketsa sederhana. Mengapa Perlu Storyboard? Storyboard berperan menjadi
gambaran dasar dari sebuah produk yang akan kita bangun berikutnya, ini
merupakan pedoman rancangan dari apa yang akan kita bangun (animasi, Film,
Game, dll). Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang
berisi rangkaian-rangkaian kejadian dalam sebuah produksi film, termasuk film
animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau pembuat
scenario tentang bagaimana sebuah film seharusnya berjalan. Begitu pula halnya
dengan pembuatan aplikasi multimedia interaktif. Biasanya pembuatan Multimedia
interaktif melibatkan beberapa orang dalam sebuah tim, setidaknya melibatkan
dua orang pakar, seorang pakar yang mengerti konten materi cerita dan seorang
lagi seorang ahli gambar kemudian digabung menjadi materi cerita yang bergambar
(semacam komik). Jadi diharapkan dengan sebuah format storyboard yang dibangun
bisa dibaca dengan mudah baik oleh sang pembuat ataupun oleh orang-orang yang
terlibat dalam pembuatan produk tersebut dan mengerti urutan kejadian yang
dimaksudkan oleh storyboard tersebut. Secara lebih rinci storyboard dalam
pembuatan produk multimedia bertujuan untuk:
a. Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat
didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita
lighting, dan kameramen
b. Memungkinkanseorang pembuat film untuk
memprevisualisasikan ide-idenya
c. Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film
d. Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
e. Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence,
percobaan-percobaan dengan sudut pandang
kamera, perpindahan dan kesinambungan
(countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah
frame.
Perencanaan adalah kunci Storyboards adalah penyelenggara
grafik yang menunjukkan adegan dalam sebuah proyek multimedia dalam bentuk
gambar kasar. Storyboard akan membantu memvisualisasikan bagaimana potongan konten
berhubungan satu sama lain dan akan membantu membentuk arah proyek. Dengan
storyboard, tim produksi dapat memetakan ide awal untuk komunikasi ke pemirsa.
Storyboard adalah jalan lain untuk menjelajahi kemungkinan
narasi atau untuk melatih sebuah penampilan pada pembuatan film dan animasi,
sebuah skrip dikembangkan sebelum storyboard dibuat. Namun sebelum merancang storyboard film/animasi harus
memiliki cerita dan cerita tersebut memiliki konsep yang kuat. Storyboard yang
baik dapat membantu kita memahami sebuah cerita yang tidak biasa atau
memfalisitasi perkembangan cerita aslinya.
Story board adalah sketsa gambar yang disusun berurutan
sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita
kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan
seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi
yang sama.
Komponen – komponen Storyboard
Pada umumnya penulisan storyboard dan storyline sering
menjadi satu kesatuan yang saling mendukung terdiri dari beberapa adegan yang
tersusun dan didalamnya terdapat :
a. Bentuk adegan/potongan-potongan gambar sketsa
b. Bentuk (alur cerita) untuk memperjelas gambar sketsa
c. Bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan
karakter tertentu)
Dengan Storyboard tidak hanya akan mempercepat proses
pembuatan film, tetapi juga untuk mewujudkan visi artistik produk Multimedia
yang akan di buat. Sehingga dengan mengacu pada rencana shooting dalam
storyboard para pemain dan kru dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing
dengan cepat atau tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tata letak
visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.
Untuk itu terdapat kaidah yang harus ada dalam pembuatan
storyboard. Format dan susunananya bisa disesuaikan oleh masing – masing
storyboarder. Komponen – komponen penyusun storyboard yang harus ada pada
template adalah berikut:
a. Bagian Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan
Halaman
b. Bagian Sub Judul: Berisi tentang Penjelasan Take shot,
Panel, Squence, Lokasi, dan Setting Waktu
c. Bagian Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan
menyisipkan visual atau foto, grafis, dll.
Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat membuat bagian
Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat membuat bagian
lain untuk teks.
d. Bagian Audio: berisi tentang uraian audio yang akan
melengkapi berupa nama dari file musik atau
rekaman, dan atau efek suara (SFX)
yang akan bermain di layar masing-masing.
e. Bagian Dialog/Action: berisi detil action dan pergerakan
kamera (framing, angle) serta dialog
adegan (jika ada)
f. Bagian Properties: berisi tentang penjelasan artistic,
property, wardrobe, dan Timing/ durasi.
Ingat, semakin rapi, detil dan terbaca maka semakin bagus
storyboard tersebut. Dan Bagian bagian tersebut penempatan dalam template bisa
di sesuaikan dengan kebutuhan masing masing studio.
Sumber: WAHYU PURNOMO, WAHYU ANDREAS
0 Response to "Apa Itu Storyboard?"
Posting Komentar